
Sayangnya, pada tahun 1871, bisnis ayahnya hancur total karena kebakaran besar yang juga menghancurkan sebagian kota Chicago. Untuk menghilangkan trauma atas bencana itu, King dan keluarganya pindah ke New York City, mengikuti jejak ayahnya yang beralih profesi menjadi agen hak paten. Meski keluarganya tergolong orang mampu, King tidak berminat untuk melanjutkan sekolah. Minatnya untuk menjadi inovator begitu kuat. Saat itulah, King mulai terinspirasi untuk menciptakan sesuatu. Saat usianya 18 tahun, King memutuskan bekerja sebagai salesman keliling. Namun, ia tak pernah lupa untuk selalu berinovasi ketika waktu senggang.
Dalam kehidupannya, King terinspirasi paham utopis sosialis dan cenderung antikapitalis. Pada usia 39 tahun, ia sempat menulis buku berjudul The Human Drift. Buku ini menyatakan bahwa kompetisi sebagai akar segala kejahatan. Karya intelektualnya ini termotivasi oleh ibunya yang telah lebih dulu menerbitkan buku resep terkenal, White House Cookbook, buku itu masih terus dicetak ulang hingga 100 tahun kemudian.
Suatu hari pada tahun 1895, King merasa kesal karena selalu kerepotan menggunakan pisau cukur untuk merapikan janggutnya. Bahkan King harus mengalami iritasi akibat tumpulnya alat cukur yang ia gunakan. Pada masa itu alat cukur yang ada adalah sebuah pisau cukur besar dan harus diasah setiap kali. Dia pun lantas punya ide untuk membuat pisau kecil yang lebih praktis dan bisa segera diganti jika sudah tumpul. Ia kemudian mencoba membawa ide itu kepada para teknisi di Massachusetts Institute of Technology (MIT), sebuah universitas terkemuka di bidang teknologi tetapi untuk hampir enam tahun, ia tak bisa meyakinkan teknisi tersebut untuk membantunya.

Walaupun harganya murah, selama satu tahun pertama pisau cukurnya hanya terjual 144 buah. Meskipun demikian, King tidak menyerah begitu saja. Ia mulai memutar otak dengan mengurangi biaya produksinya. Untuk langkah promosi, dia pun membagi gratis silet pencukur. Cara ini kemudian berhasil. Hingga di tahun 1904, usahanya mulai mendapatkan pengakuan dari masyarakat. Kepercayaan masyarakat akan produk pisau silet membuat penjualan meningkat tajam. Angka penjualan mencapai angka 90 ribu unit dan 123 ribu pisau silet.
Untuk meningkatkan penjualannya, King kemudian membuka kantor perwakilan pertama di luar Amerika yakni di London, Inggris, untuk memasarkan produknya di Eropa. Pabrik yang dibangun oleh King menjadi pemimpin pasar di Eropa dengan 70 persen pangsa pasar dan di Amerika Latin dengan 80 persen pangsa pasar. Konon perusahaan yang dirintisnya sejak 1869, sekarang beromzet sekitar 8,5 miliar dolar AS.
King Camp Gillette meninggal pada tanggal 9 Juli 1932 di Los Angeles California, AS. Jasadnya dikuburkan di pemakaman The Forest Lawn Memorial Park Cemetery di Glendale, California. Hingga saat ini, melalui silet penemuannya, King mampu menggerakkan sebuah revolusi dalam penggunaan industri alat cukur.
No comments :
Post a Comment