Tokoh Tokoh: Jackie Chan, Aktor

Monday 18 May 2015

Jackie Chan, Aktor

Jackie Chan atau yang memiliki nama lengkap Chan Kong Sang lahir di Hongkong pada 7 April 1954. Ia adalah anak dari pasangan Charles dan Lee-Lee Chan yang merupakan pengungsi perang sipil China. Di masa kecilnya, ia menghabiskan masa kecilnya di lingkungan elit, Distrik Victoria Park. Chan mendapat julukan Pao Pao yang berarti bocah peluru karena kelincahannya semasa kecil. 

Masuknya Chan ke dunia peran tidak lepas dari peran dari kedua orang tuanya . Mereka melihat ada bakat seni yang tersimpan di dalam tubuh Chan jadi kedua orang tua Chan mendaftarkannya ke Akademi Drama Cina, Peking Opera School. Memiliki keahlian bela diri martial arts dan akrobatik, akhirnya membawa Chan untuk diikut sertakan dalam Seven Little Fortunes, yaitu sebuah kelompok pertunjukkan yang beranggotakan pelajar terbaik yang ada di sekolahnya.


Chan telah terjun ke dunia film sejak berumur 8 tahun, saat ia tampil dalam film berjudul Big Little Wong Tin Bar . Dalam film ini, Jackie Chan bermain bersama Sammo Hung Kam-Bo serta Li Hua Li. Setahun kemudian Chan kembali bermain bersama Li Hua Li dalam film musikal The Love Eterne.

Di usianya yang ke-17, keahliannya membawanya menjadi seorang stuntman dalam film yang diperankan oleh Bruce Lee. Banyak adegan berbahaya diperankan oleh Chan dalam film Fist of Fury serta Enter The Dragon

Kesempatan untuk tidak sekadar menjadi stuntman akhirnya datang ketika ia diberi kesempatan untuk membintangi film Little Tiger of Canton yang rilis secara terbatas di Hongkong pada tahun 1973. Tahun berikutnya, Chan bermain dalam sebuah film berjudul Rumble in Hongkong— film yang pada tahun 1996 di-remake dan dirilis di Amerika dengan judul Rumble in the Bronx .

Tapi selama dua tahun berikutnya, Chan sama sekali tidak terlibat dalam dunia perfilman. Akhirnya ia memutuskan untuk tinggal bersama orang tuanya yang sudah pindah ke Australia untuk bekerja sebagai juru masak. Di sana Chan melanjutkan kuliahnya di Dickson College.

Sambil kuliah, ia bekerja sebagai pekerja konstruksi. Dan disanalah lahir nama Jackie. Sebutan Jackie dialamatkan ke Chan ketika ia bekerja sebagai pekerja konstruksi. Ia mendapatkan nama panggilan Little Jack, yang kemudian disingkatnya menjadi Jackie..

Keberadaan Chan di Australia tidak lama, karena di tahun yang sama ia mendapat pesan dari Willie Chan, seorang produser film Hongkong, yang sangat terkesan dengan cara kerja Chan sebagai stuntman. Willie pun menawarinya sebuah film yang disutradarai oleh Lo Wei berjudul New Fist of Fury. Namun sayangnya film ini gagal di pasaran.
Di tahun 1978, Chan kemudian hadir dengan genre film kungfu komedi berjudul Snake in the Eagle Shadow. Kesuksesan film tersebut menjadi awal dari trend film kungfu komedi. Setelah itu karir Chan mulai menanjak setelah ia bermain dalam film mainstream yang sukses di pasaran, yaitu Drunken Master, dan kemudian diteruskan dengan film sejenis berjudul Half a Lot of Kung Fu dan Spiritual Kung Fu .

Lo Wei dapat dikatakan sebagai orang yang paling berjasa dalam karir Jackie Chan. Karena tidak hanya menjadikan Chan seorang aktor, tetapi Lo Wei melihat talenta bahwa Chan juga bisa untuk menjadi sutradara. Untuk itu, Chan dipercayakan menjadi asisten sutradara dalam film Fearless Hyena disutradarai oleh Kenneth Tsang.

Karir di Hollywoodnya bermula dari tahun 1980. Ia diberi peran dalam film Battle Creek Brawl . Di tahun 1985, ia bermain dalam film the Cannonball Run yang mampu mengumpullkan penghasilan global sebesar 100 juta dollar. Keahlian yang cukup dalam ilmu bela diri, membawanya kembali ke proyek film berikutnya, berjudul The Protector. Pada tahun yang sama, Chan mengambil keputusan untuk kembali ke Hongkong. Keputusan yang tak akan pernah disesalinya. Karena justru ketika di bekas jajahan Inggris inilah nama Jackie Chan berkibar di seantreo Asia.

Film seperti Police Story (1985) merupakan film yang terbilang laris, bahkan film tersebut mendapat anugerah Film Terbaik pada ajang Hongkong Film Award 1986. Setahun kemudian, Chan bermain dalam film yang menjadi box office Hongkong sepanjang masa, yaitu film Armour of God yang disebut sebagai Indiana Jones versi Asia . Film ini berhasil meraih penghasilan domestik sebesar 35 juta dolar AS.

Setelah menuai sukses di Hongkong, Chan memutuskan untuk kembali menapak karir di Hollywood. Chan mulai menuai kesuksesannya setelah bermain dalam film Rumble in Bronx pada tahun 1995. Selanjutnya Chan dipasangkan dengan aktor kocak Chris Tucker di film laga komedi Rush Hour (1998). Di tahun yang sama , Chan merilis film terakhir yang ia produksi di Golden Harvest, Who Am I? Selepas dari Golden Harvest, Chan memproduksi sebuah film komedi romantis, Gorgeous . Dan selanjutnya bermain dalam Shanghai Noon (2000), Rush Hour 2 (2001), Shanghai Knights (2003) dan The Medallion (2003).

Akan tetapi, dengan kerap bermain dalam karakter-karakter yang sama atau terbatas pada itu-itu saja, Chan mengaku frustasi. Untuk itu pada tahun 2003, Chan mendirikan rumah produksi miliknya yang bernama Jackie Chan Emperor Movies Limited (JCE). Dalam film-film yang ia produksi bersama rumah produksinya, Chan banyak menampilkan adegan-adegan dramatis, sebut saja New Police Story (2004), The Myth (2005) dan Rob-B-Hood (2006).

Sepanjang karirnya di film laga, Chan tercatat telah tiga kali mengalami patah tulang hidung, satu kali patah tulang pergelangan kaki, sebagian besar jari tangan, kedua tulang pipi dan tulang tengkoraknya, serta memiliki lubang permanent di kepalanya, karena kecelakaan saat beraksi di depan kamera.

Dari berbagai keberhasilannya di dunia akting, ada satu penyesalan terbesar dalam hidupnya, yaitu ia tidak mendapatkan pendidikan formal yang memadai. Untuk itu Chan mendirikan institusi pendidikan di berbagai belahan dunia.

sumber : http://www.biografiku.com/2009/12/biografi-jackie-chan-bintang-dari-asia.html

1 comment :

  1. Anda pencinta permainan poker?
    Mau bonus menarik setiap hari?

    Ada nih permainan POKERVITA
    Agent poker terbaik sepanjang masa

    Info Regis
    WA:0812 2222 996

    ReplyDelete