Tokoh Tokoh: Joseph Priestley, Penemu Soda dan Gas Ketawa

Tuesday 26 May 2015

Joseph Priestley, Penemu Soda dan Gas Ketawa

Joseph Priestley pada tanggal 13 maret 1733 di sebuah daerah di dekat Leeds, Inggris. Joseph sebenarnya tidak pernah belajar sains secara formal. Namun, Joseph merupakan seorang yang selalu gigih dalam mempelajari sesuatu, memiliki sikap toleran dan liberal serta cara berpikirnya yang selalu ingin tahu dan tidak pernah puas atas sebuah karya. Sikap-sikap inilah yang menjadi salah satu modalnya mencapai kesuksesan. Hal ini terbukti dari tahun-tahun kehidupannya yang tidak pernah sepi dari prestasi, termasuk beberapa tulisan yang dihasilkan dari cabang ilmu yang berbeda-beda.



Pada usia 28 tahun, Priestley sangat tertarik pada Bahasa sehingga ia pun menulis tulisan yang berjudul The Rudiments of English Grammar (Dasar-dasar Tatabahasa Inggris). Tulisan ini merupakan penjelasan Joseph mengenai tata bahasa Inggris seperti yang dipelajar saat ini.

Ketertarikannya di bidang sains berawal dari perkenallannya dengan Benjamin Franklin setahun sesudah ia dianugerahi gelar doktor di bidang Hukum karena tulisannya yang berjudul Chart of Biography pada tahun 1765. Benjamin Franklin, uang pada saat itu memang seorang ilmuan yang mendalami tentang kelistrikan, telah membangkitkan minat Joseph di bidang Sains. Setelah setahun dia bersahabat dengan Franklin, dia kembali menghasilkan karya tulis bertema sains yang berjudul The History of Electricity. Dia menjelaskan bahwa karbon merupakan penghantar listrik yang baik.

Pada tanggal 23 Juni 1762, Priestley menikahi Mary Wilkinson dan tinggal di kampung halaman istrinya, Wrexham. Hanya 5 tahun mereka tinggal di Wrexham. Pada September 1767, mereka harus kembali ke Leeds karena kondisi keuangan dan kondisi kesehatan istrinya. Di Leeds, keproduktifan Priestley dalam menulis terus mengalir. Ia menerbitkan 2 buku politik, Essay on the First Principles of Government pada 1768 dan The Present State of Liberty in Great Britain and her Colonies pada 1769. Pada tahun yang sama, Priestley juga menulis buku Dr. Blackstone’s Commentaries, buku yang berisi pembelaannya terhadap hak-hak konstitusional para pembelot melawan William Blackstone yang merupakan penguasa saat itu.


Tidak banyak yang mengetahui bahwa Joseph Priestleylah sang penemu minuman soda. Berawal dari tempat pembuatan bir yang terletak di seberang rumahnya, Priestley tergelitik oleh udara di permukaan gandum fermentasi yang terasa lain. Dia pun mengamati sifat udara tersebut yang dapat memadamkan api sisa pembakaran kepingan kayu. Priestley menyebut gas tersebut dengan nama ‘gas pasti’ (fixed gas). Terdorong rasa ingin tahunya yang besar, Priestley memproduksi sendiri ‘gas pasti’ tersebut di rumahnya, lalu melarutkannya ke dalam air hingga diperoleh air yang rasanya tajam. Itulah air berkarbonasi, yang kini sangat populer sebagai minuman bersoda. Beliau dengan antusias menawarkan air hasil percobaannya ini sebagai minuman segar kepada teman-temannya.

Gas ketawa adalah penemuan Priestley lainnya. Gas ketawa adalah salah satu penemuan yang ditemukan Priestley secara tidak sengaja. Ketertarikannya yang semakin menjadi terhadap sains mendorongnya merancang sebuah alat yang mengandung merkuri. Alat tersebut dipanaskan dengan bantuan sinar matahari yang dilewatkan pada kaca pembesar sehingga menghasilkan sinar fokus berenergi tinggi yang mampu menghasilkan panas. Pemanasan tersebut menghasilkan gas-gas yang beraneka, termasuk di antaranya gas dinitrogen monoksida atau gas ketawa. Tidak perlu waktu lama hingga orang-orang mengenal penemuannya tersebut, mengingat gas ini menyebabkan siapapun yang menghirupnya akan tertawa terbahak-bahak.

Priestley sepertinya ditakdirkan untuk menjadi raja penemu gas. Seolah tidak puas dengan penemuan gas bersoda dan gas ketawa, beliau menemukan oksigen pada tahun 1774. Ia tidak menyadari bahwa penemuan ini sebenarnya telah ditemukan oleh Carl Wilhelm Scheele sebelum tahun 1773. Penemuan Priestley ini kemudian dipublikasikan pada 1775 dalam bukunya Experiments and Observations on Different Kinds of Air. Adapun Scheele menerbitkan bukunya yang berjudul Chemical Treatise on Air dan Fire pada 1777. Keduanya tidak menyadari bahwa oksigen merupakan unsur kimia. Priestley menamai gas yang ditemukannya sebagai ‘de-phlogisticated air’ sesuai dengan petunjuk teori phlogiston yang saat itu dipercaya. Dalam eksperimennya tersebut, Priestley mampu mengidentifikasi delapan gas sekaligus menyangkal pendapat pada saat itu yang menyatakan bahwa hanya ada satu jenis udara.

Pada tahun 1780, beliau menuju ke Birmingham dan ditunjuk menjadi pendeta junior. Nama Priestley semakin tersohor setelah menjadi anggota Lunar Society. Namun, kekagumannya pada Revolusi Prancis membuatnya terusir ke luar kota.

Untuk mengenang jasa-jasanya, masyarakat mendirikan tugu Priestley, di antaranya tugu bernama Moonstones dan sebuah tugu yang lebih tradisional di Chamberlain Square di tengah-tengah kota. Tugu paling akhir adalah sebuah tugu yang terbuat dari batu marmer yang aslinya dibuat oleh A. W. Williamson pada 1874. Kemudian, pada tahun 1951 seluruh marmer dilapisi dengan perunggu.

Ketiga putranya bermigrasi menuju Amerika Serikat pada 1793. Priestley mengikuti jejak ketiga putranya mencari kebebasan beragama dan berpolitik. Meskipun tidak pernah mengubah kewarganegaraannya, beliau menetap di Pennsylvania hingga akhirnya meninggal pada tanggal 6 Februari 1804.


No comments :

Post a Comment